kesenian
Kembalikan Baliku, Kembalikan Kelestarian Kesenian Bali
Gerakan Kembalikan Baliku muncul lantaran ada keprihatinan atas kondisi seni budaya Bali yang semakin tergerus persaingan industri hiburan global.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F7b3cdb03-3990-4bcb-92f2-6c5f28ffdc7f_jpg.jpg)
Pertunjukan tari Lambang Sari yang digelar dalam acara Sesolahan Balin Tityang yang diadakan oleh sanggar Kembalikan Baliku di Jakarta, Sabtu (18/12/2021). Tari Lambang Sari merupakan satu dari lima tari Bali yang ditampilkan dalam ujian tampil dan kenaikan tingkat siswa sanggar tersebut.
Belakangan ada kekhawatiran kesenian dan kebudayaan Indonesia akan ditinggalkan oleh sebagian generasi muda. Namun, generasi muda, yang tergabung dalam Kembalikan Baliku, berbeda. Mereka aktif merawat kesenian agar tak punah digulung zaman.
Lenggak-lenggok penari semakin cepat menjelang akhir pertunjukan. Gerakan itu seirama dengan tempo musik yang meningkat. Hampir semua anggota tubuh bergerak, mulai dari badan, kaki, tangan, jemari, leher, mata, hingga mimik wajah. Kembang di dalam cawan ditaburkan ke arah penonton sebagai simbol penyambutan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Kembalikan Baliku, Kembalikan Kelestarian Kesenian Bali".
Baca Epaper Kompas