logo Kompas.id
MudaMakna Bahagia di Masa Pandemi ...
Iklan

Makna Bahagia di Masa Pandemi Jadi Lebih Sederhana

Makna kebahagiaan di masa pandemi Covid-19  bagi banyak orang semakin sederhana.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AAm-GshRLp7xK6aBXQqjdBLpBu8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fe00612e4-81a6-4a03-8025-58d68f6b8dee_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Hadi Shafig (kiri) membagikan makan siang gratis kepada warga yang membutuhkan di Jalan Basuki Rachmat, Cipinang Muara, Jakarta, Rabu (17/3/2021). Sejak Juli 2020, Hadi bersama teman-temannya menggelar layanan makan siang gratis karena melihat banyaknya warga yang terkena dampak pandemi Covid-19, mulai dari pemutusan hubungan kerja, penurunan omzet dagangan, dan ekonomi keluarga yang ambruk.

JAKARTA, KOMPAS — Makna kebahagiaan di masa pandemi Covid-19 bagi banyak orang semakin sederhana. Rasa bahagia itu datang dari dalam diri dengan memperkuat kembali hubungan atau silaturahmi dengan keluarga dan teman. Kebahagiaan di masa sulit tetap dirasakan tinggi karena membuat banyak orang justru semakin merasa lebih dekat dengan orang-orang sekitar.

Senior Brand Manager Wall’s Bernardus Rendita Kusumo dalam acara virtual bertajuk Wall’s Happy Hour #BerbagiJadiHappy, Senin (19/4/2021), mengatakan, dari survei Global Wall’s di 12 negara, dulu rasa bahagia sering kali didapat dari luar, antara lain dengan traveling ke luar negeri, belanja, dan punya mobil mewah. ”Di saat pandemi, justru banyak hal kecil atau sederhana sudah bisa membuat bahagia,” kata Bernardus.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan