FILM DOOKUMENTER
Memfilmkan ”Sirkus” Rock di GOR Saparua
Gedung Olahraga Saparua di Kota Bandung tak sekadar tempat bermain bola voli atau badminton. Tempat ini dianggap sakral bagi pergerakan musik independen karena melahirkan band dan individu berpengaruh di kemudian hari.

Warga joging di Lapangan Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat, awal Januari 2015. Salah satu sarana di kawasan itu, yaitu Gedung Olahraga Saparua, dianggap sebagai ”kuil” kelahiran pergerakan musik arus bawah tanah di Kota Bandung.
Tak salah rocker Benny Soebardja menjuluki Gedung Olahraga Saparua di pusat Kota Bandung sebagai ”kawah candradimuka” band-band jempolan Tanah Air. Walau kini telah difungsikan kembali sebagai arena olahraga, gedung bikinan kolonial itu jadi bagian penting sejarah musik Indonesia. Rich Music sedang merampungkan film dokumenter tentangnya.
”Sebuah band bisa disebut hebat kalau sukses pentas di sana,” kata Benny, pentolan grup rock progresif Giant Step dan The Peels, seperti diberitakan Kompas, 8 Maret 2015. Sejak 1960-an, Benny beberapa kali naik panggung di gedung yang bersebelahan dengan Taman Lalu Lintas itu. Selain bandnya, banyak band beken lain di era itu yang pernah unjuk gigi di tempat tersebut, sebut saja AKA, Freedom of Rhapsodia, Superkid, The Rollies, dan God Bless.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 26 dengan judul "Memfilmkan ”Sirkus” Rock di GOR Saparua".
Baca Epaper Kompas