logo Kompas.id
MudaAnak dalam ”Dekapan” Dunia...
Iklan

Anak dalam ”Dekapan” Dunia Virtual

Selama pandemi, ruang publik anak tempat mereka mengekspresikan diri tersedot ke dunia virtual. Padahal, di dunia maya selalu ada ruang-ruang gelap dan aneka kepentingan yang bermain di dalamnya.

Oleh
Budi Suwarna dan Ester Lince Napitupulu
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ujfDum-Gjik8Ah4DSVvWH2gKEzY=/1024x641/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F8732730d-cb09-413d-89b7-4112ecb84877_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Anak-anak mengikuti kegiatan perayaan Hari Anak Nasional 2020 bertema ”Anak Terlindungi, Indonesia Maju” yang diselenggarakan Kepolisian Resor Kota Sidoarjo di Balai Desa Pepelegi, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Rabu (22/7/2020). Kegiatan yang diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat diisi dengan bernyanyi bersama dan sosialisasi tentang Covid-19 serta cara pencegahannya.

Di manakah ”ruang publik” bagi anak-anak untuk mengekspresikan dunia mereka yang penuh nuansa saat ini? Seiring pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19, ”ruang publik” anak-anak nyaris tersedot habis ke dalam rimba raya virtual.

Sejak menjalani kegiatan belajar dari rumah (learn from home) 4-5 bulan terakhir, Fahrezi, siswa kelas VII sebuah SMP di Tangerang Selatan, harus memaknai ulang apa yang disebut waktu belajar dan waktu bermain. Dalam kondisi normal, ia biasa pergi ke sekolah pukul 06.30 dan langsung bermain basket dengan teman-temannya. Setelah itu, ia mengikuti pelajaran di ruang kelas.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan