logo Kompas.id
β€Ί
Mudaβ€ΊPendidikan Berbalut Kearifan...
Iklan

Pendidikan Berbalut Kearifan Lokal

Pendidikan Indonesia perlu menekankan nilai kearifan lokal di dalam kurikulum. Sayangnya, narasi ini belum terkonstruksi nyata dengan baik di sekolah-sekolah.

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0t9hSD6IE5LiGNWptMVxOqIaHYA=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fd564b7a8-d179-4b6f-9b4c-a82fda7e957d_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Murid kelas VI melepas rindu dengan guru mereka di SD Negeri 2 Pandean, Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/6/2020).

Masalah intoleransi menjadi momok besar selama pertarungan politik berlangsung beberapa waktu lalu di Indonesia. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila pernah menyebutkan, intoleransi muncul karena masih ada masyarakat belum berpikir kemajemukan adalah aset bangsa.

Pemahaman sebagian masyarakat Indonesia tentang pentingnya toleransi dan kemajemukan belum terpupuk baik sejak dini. Oleh karena itu, pendidikan Indonesia perlu menekankan nilai kearifan lokal di dalam kurikulum. Sayangnya, narasi ini belum terkonstruksi nyata dengan baik di sekolah-sekolah.

Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan