logo Kompas.id
›
Muda›Ketua BPI: Akibat Covid-19,...
Iklan

Ketua BPI: Akibat Covid-19, Industri Film Mesti Siap Memasuki Paceklik

Ketua Badan Perfilaman Indonesia Chand Parwez memperkirakan industri film akan terganggu selama satu tahun akibat wabah Covid-19. Para insan film berusaha saling menyemangati pada masa-masa sulit seperti ini.

Oleh
Denty Piawai Nastitie
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zSSvvlBV5rs_QpGXw_kCqLby0Fc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fb4c132f5-5544-4ccd-94dd-2431222ee773_jpeg.jpg
KOMPAS/Dokumentasi Starvision Plus

Ketua BPI Chand Parwez Servia.

Pertumbuhan film Indonesia yang berkembang pesat pda awal tahun ini harus terganggu karena wabah Covid-19. Sejumlah produksi film dihentikan demi mengikuti anjuran dari pemerintah untuk menjaga jarak sosial. Jadwal shooting dan pemutaran film harus diatur ulang. Gedung-gedung bioskop, seperti Cinema XXI dan CGV, terpaksa menghentikan kegiatan mereka sementara di DKI Jakarta demi mengurangi penyebaran virus. Sutradara, produser, rumah produksi, dan jaringan bioskop harus putar otak agar tidak rugi.

Awalnya diprediksi, sepanjang 2020 sebanyak 60 juta orang akan menyaksikan film Indonesia. Geliat perfilman Indonesia sudah terasa sejak awal tahun. Berdasarkan data per tanggal 20 Maret 2020 yang diambil dari filmindonesia.or.id,  film nasional telah ditonton oleh lebih dari 12 juta orang. Milea: Suara dari Dilan menjadi film dengan peringkat teratas dengan jumlah 3.122.263 penonton. Selajutnya, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini, dengan jumlah penonton 2.256.908 dan Akhir Kisah Cinta Si Doel dengan jumlah penonton 1.155.859.

Editor:
budisuwarna
Bagikan