GELIAT KOTA
Membangun Peradaban Kota melalui Ruang Publik dan Seni di Taman Ismail Marzuki
Seperti makanan, seni merupakan kebutuhan dasar manusia. Seni budaya yang bergizi dan berkualitas perlu hadir di TIM.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F10%2F17%2Fcd485304-1e02-490e-b235-f7a6638df90f_jpg.jpg)
Suasana hirup pikuk di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (15/10/2024) malam. Taman Ismail Marzuki menjadi ruang publik yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Taman Ismail Marzuki menjadi etalase dan laboratorium seni dan budaya untuk memajukan dan membangun peradaban kota dan manusia.
Di salah satu sudut ruang di Taman Ismail Marzuki, Haikal Ilmi Akbar (26), seorang koreografer dari komunitas teater keliling, memberikan instruksi kepada Kirana (12) untuk bergerak dan menyesuaikan tempo menari. Sesekali, Haikal juga memperbaiki gerakan Kirana yang kurang tepat.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Membangun Peradaban Kota di TIM ".
Baca Epaper Kompas