logo Kompas.id
Metropolitan”Cleansing” Guru Honorer,...
Iklan

”Cleansing” Guru Honorer, Buntut Analisis Kebutuhan yang Tak Keruan

Polemik pemberhentian guru honorer di DKI Jakarta ungkap ketidakakuratan analisis kebutuhan dan distribusi guru.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
· 1 menit baca
Guru membimbing siswa kelas IX yang mengalami hambatan pendengaran di SMP Negeri 226, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Guru membimbing siswa kelas IX yang mengalami hambatan pendengaran di SMP Negeri 226, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (21/1/2020).

Polemik ”cleansing” atau pemberhentian guru honorer di DKI Jakarta dinilai menampakkan tidak keruannya analisis kebutuhan guru. Guru direkrut tidak sesuai syarat dan ketentuan selama bertahun-tahun. Sementara itu, ada kekurangan atau kelebihan guru mata pelajaran tertentu di sebagian sekolah.

Salah satu grup percakapan Whatsapp yang diikuti Tejo (24) ramai pada awal tahun 2023. Saat itu, seorang anggota grup mengirimkan lowongan kerja sebagai guru sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Jakarta Timur. ”Lowongan kerja ini tidak resmi. Ada tawaran mau mengajar di SMP negeri atau tidak. Singkat cerita, saya diterima sebagai guru honorer," tuturnya.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan