logo Kompas.id
Metropolitan”War” Takjil yang Meluruhkan...
Iklan

”War” Takjil yang Meluruhkan Sekat SARA

Takjil bukan sekadar pelengkap Ramadhan. Aneka kudapan ini meluruhkan sekat suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY, RHAMA PURNA JATI
· 1 menit baca
Suasana pasar kaget takjil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (12/3/2024).
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Suasana pasar kaget takjil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (12/3/2024).

Ramadhan tahun ini ada fenomena baru yang seru, yakni war takjil lintas agama. Berburu takjil di pasar kini tak hanya dilakukan warga Muslim yang sedang berpuasa, tetapi juga warga lain yang beda agama. Fenomena ini ternyata meluruhkan sekat suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA.

Belakangan ini, Clara (24) sering memperhatikan jam tangan atau jam dinding ruang kerjanya di perkantoran kawasan Jakarta Pusat. Akan tetapi, pikirannya bukan soal kapan jam kerja berakhir atau waktunya pulang.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan