logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMenyusuri Jejak-jejak...
Iklan

Menyusuri Jejak-jejak Freemasonry di Indonesia

Kemunculan Timur Agung Indonesia pada 1955 menjadi penanda Freemasonry Indonesia benar-benar lepas dari Freemasonry Belanda. Salah satu jejak loji atau gedung organisasi Freemasonry di Indonesia adalah Gedung Bappenas.

Oleh
AGUIDO ADRI, FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
Salah satu sudut pemandangan di Taman Prasasti, Jakarta, yang menyimpan makam-makam tua bersejarah dengan hiasan patung-patung, Kamis (7/12/2023).
AGUIDO ADRI

Salah satu sudut pemandangan di Taman Prasasti, Jakarta, yang menyimpan makam-makam tua bersejarah dengan hiasan patung-patung, Kamis (7/12/2023).

Freemasonry, organisasi persaudaraan para pemikir bebas, berkembang di seantero dunia sejak abad ke-14. Di Indonesia, jejak Freemasonry tidak hanya bisa dilihat dari bangunan atau simbol-simbol, tetapi juga melalui para tokoh dan pemikirannya.

Memasuki halaman depan Museum Prasasti atau dikenal dengan Museum Taman Prasasti di Tanah Abang, Jakarta Pusat, pengunjung akan langsung disuguhi pemandangan deretan prasasti nisan yang tertempel di dinding bagian kanan dan kiri. Di deretan relief penanda nisan itu ada gambar mata, penggaris, dan paser atau jangka.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan