Menyusuri Jejak-jejak Freemasonry di Indonesia
Kemunculan Timur Agung Indonesia pada 1955 menjadi penanda Freemasonry Indonesia benar-benar lepas dari Freemasonry Belanda. Salah satu jejak loji atau gedung organisasi Freemasonry di Indonesia adalah Gedung Bappenas.
Freemasonry, organisasi persaudaraan para pemikir bebas, berkembang di seantero dunia sejak abad ke-14. Di Indonesia, jejak Freemasonry tidak hanya bisa dilihat dari bangunan atau simbol-simbol, tetapi juga melalui para tokoh dan pemikirannya.
Memasuki halaman depan Museum Prasasti atau dikenal dengan Museum Taman Prasasti di Tanah Abang, Jakarta Pusat, pengunjung akan langsung disuguhi pemandangan deretan prasasti nisan yang tertempel di dinding bagian kanan dan kiri. Di deretan relief penanda nisan itu ada gambar mata, penggaris, dan paser atau jangka.