CUACA
Batasi Aktivitas Luar Ruangan, Suhu Panas Membuat Saluran Pernapasan Sensitif
Suhu panas di Jakarta dan sekitarnya akhir-akhir ini perlu diwaspadai oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Cuaca panas membuat saluran pernapasan menjadi lebih sensitif.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F01%2Fca3e2e2a-92ae-4e59-9479-3f8c93202416_jpg.jpg)
JAKARTA, KOMPAS — Suhu panas membuat saluran pernapasan menjadi lebih sensitif. Saluran pernapasan yang sensitif itu membuat warga akan lebih rentan terserang penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Untuk mencegah ISPA, warga disarankan menjaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi 2-3 liter air setiap hari dan membatasi aktivitas di luar ruangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, suhu panas di Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh minimnya tingkat pertumbuhan awan. Akibatnya, penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer dan suhu siang hari di luar ruangan terasa sangat terik. Suhu panas ini diperkirakan akan berlangsung cukup lama, yakni hingga November 2023.