Skema Sewa Lahan Pemerintah-Swasta Bantu Wujudkan Rumah Terjangkau di Jakarta

Skema sewa lahan milik pemerintah kepada swasta dinilai mampu menyiasati harga lahan yang mahal. Dengan demikian, hunian vertikal yang dibangun lebih terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

KOMPAS/RIZA FATHONI (RZF)

Bocah penghuni Rusun Penjaringan, Jakarta Utara, bermain di lorong salah satu menara rusun tersebut, Senin (4/12/2017). Bagi anak-anak penghuni rusun, ruang lapang apa pun dapat menjadi tempat bermain mereka.

JAKARTA, KOMPAS — Tingginya harga tanah di wilayah perkotaan, khususnya DKI Jakarta, menjadi penyebab sulitnya membangun hunian vertikal terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Terobosan dari segi pembiayaan dan kerja sama antara pengembang dan pemerintah perlu dilakukan untuk memecah kebuntuan semakin mahalnya lahan.

Dalam diskusi yang digelar Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia Wilayah Jakarta, di Jakarta, Kamis (24/8/2023), Kepala Seksi Penyusunan Rencana Direktorat Rumah Susun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Manda Machyus menyatakan, membangun hunian vertikal sudah menjadi semacam ”kewajiban” untuk menyiasati terbatasnya lahan di Jakarta. Jumlah penduduk yang meningkat membuat kepastian mengenai adanya hunian yang layak dan terjangkau perlu dipenuhi, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).