logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊNasib Sapi hingga Kucing di...
Iklan

Nasib Sapi hingga Kucing di Tengah Padatnya Jakarta

Masih ada peternakan sapi dan berbagai hewan lain bergantung hidup di tengah belantara beton Jakarta. Jarak antara hewan dan manusia kian dekat. Aturan tegas diperlukan agar relasi keduanya tetap sehat.

Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
Β· 1 menit baca
Deretan sapi-sapi perah saat menunggu pakan di salah satu peternakan sapi perah di kawasan Pengadegan Utara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2023).
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Deretan sapi-sapi perah saat menunggu pakan di salah satu peternakan sapi perah di kawasan Pengadegan Utara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2023).

Kerumunan nyamuk yang mendadak muncul di saluran air di depan rumahnya pada awal 2023 memancing kecurigaan Hasan Al Habshy (35), warga RT 005 RW 005 Cikoko, Jakarta Selatan. Sejak pindah ke kawasan tersebut, belum pernah ia mengalami hal ini. Setelah ditelusuri, penyebabnya berasal dari limbah kotoran hewan dari salah satu peternakan sapi milik Burhan, yang berada tak jauh dari rumah Hasan.

Perdebatan mencuat, layakkah eksistensi hewan kuku belah ini dipertahankan, di tengah semakin padatnya Jakarta ditumbuhi rumah dan gedung-gedung. Meski demikian, dari titik ini pula pemerintah bisa mulai merumuskan aturan yang tegas agar konflik antarwarga bisa dihindari.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan