logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บAngka Kemiskinan Turun,...
Iklan

Angka Kemiskinan Turun, Jakarta Didorong Sentuh Akar Masalah

Akar kemiskinan di Jakarta, antara lain, sulit mendapatkan pekerjaan layak, program pemberdayaan belum optimal, dan bantuan tak berkelanjutan.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
ยท 1 menit baca
Warga menjemur kasurnya di antara rel yang melalui kawasan hunian semipermanen padat penduduk di Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (17/7/2023). Per Maret 2023, angka kemiskinan tercatat 9,36 persen dari total populasi Indonesia atau 25,90 juta orang, lebih rendah dari tingkat kemiskinan per September 2022 yang sebesar 9,57 persen atau 26,36 juta orang.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Warga menjemur kasurnya di antara rel yang melalui kawasan hunian semipermanen padat penduduk di Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (17/7/2023). Per Maret 2023, angka kemiskinan tercatat 9,36 persen dari total populasi Indonesia atau 25,90 juta orang, lebih rendah dari tingkat kemiskinan per September 2022 yang sebesar 9,57 persen atau 26,36 juta orang.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Jumlah warga miskin di Jakarta turun. Namun, pada saat yang sama, ketimpangan justru naik. Program intervensi kemiskinan pemerintah dianggap belum efektif. Program tersebut didorong lebih menyentuh akar persoalan kemiskinan.

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta merilis laporan berjudul โ€Akhirnya, Angka Kemiskinan Jakarta Turun,โ€ Senin (17/7/2023). Setelah tiga tahun hantaman pandemi Covid-19, angka kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 4,44 persen atau turun 0,09 persen dibanding Maret 2020 sebesar 4,53 persen. Jika dibandingkan dengan September 2022, angka kemiskinan saat ini turun 0,17 persen.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan