logo Kompas.id
MetropolitanPermasalahan Area Kumuh...
Iklan

Kawasan Kumuh Jakarta

Permasalahan Area Kumuh Jakarta Perlu Perhatikan Dampak Ekonomi Warga Gusuran

Kebijakan relokasi yang tidak diiringi dengan penuntasan masalah kemiskinan membuat area kumuh, seperti di bawah Tol Cawang-Pluit, Jakarta Barat, terus eksis. Memberi sumber penghidupan penting agar warga tidak kembali.

Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
· 1 menit baca
Seorang warga harus menundukkan kepalanya saat keluar dari permukiman di bawah Jalan Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Senin (19/6/2023).
FAKHRI FADLURROHMAN

Seorang warga harus menundukkan kepalanya saat keluar dari permukiman di bawah Jalan Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Senin (19/6/2023).

JAKARTA, KOMPAS— Program penataan kawasan kumuh di Jakarta jangan semata fokus pada permasalahan tata ruang, tetapi juga persoalan kemiskinan yang menyelimuti. Minimnya solusi yang ditawarkan membuat permukiman kumuh di bawah jembatan ataupun kolong tol tetap tumbuh. Solusi penataan kawasan kumuh perlu melibatkan masyarakat agar solusi yang diambil dapat diterima bersama.

Warga Blok B Rukun Tetangga (RT) 001 Rukun Warga (RW) 011 Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara, Sukaryati (45), menerangkan, sejak pindah dari kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, penghasilan utamanya sebagai pekerja rumah tangga menurun drastis. Semasa tinggal di Kalijodo, ia bisa memperoleh pemasukan hingga Rp 2 juta per bulan. Kini, dia kesulitan mendapatkan penghasilan sebesar itu. Kesulitan mencari kerja terjadi karena rendahnya permintaan dari warga sekitar dan rendahnya kualifikasi pendidikan.

Editor:
HAMZIRWAN HAMID
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.