logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บPerlu Kolaborasi Semua Pihak...
Iklan

Perlu Kolaborasi Semua Pihak Atasi Polusi Udara di Jakarta

Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, LSM, dan pengusaha menjadi solusi atas permasalahan yang tidak kunjung usai ini. Peralatan dimiliki setiap negara juga perlu diperkuat agar pengelolaan udara bisa maksimal.

Oleh
Stephanus Aranditio
ยท 1 menit baca
Lanskap Kota Jakarta yang diselimuti kabut asap polusi, Kamis (24/5/2023). Menurut data situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, AirVisual, kemarin pada pukul 12.00, nilai Indeks Kualitas Udara (AQI) kota Jakarta adalah 154 atau masuk kategori tidak sehat.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Lanskap Kota Jakarta yang diselimuti kabut asap polusi, Kamis (24/5/2023). Menurut data situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, AirVisual, kemarin pada pukul 12.00, nilai Indeks Kualitas Udara (AQI) kota Jakarta adalah 154 atau masuk kategori tidak sehat.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Kualitas udara di DKI Jakarta menunjukkan angka yang buruk dalam beberapa hari terakhir. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan pengusaha menjadi solusi atas permasalahan yang tidak kunjung usai ini. Jejaring dan peralatan dimiliki setiap negara juga perlu diperkuat agar strategi pengelolaan udara bisa maksimal.

Data dari IQAir pada 31 Mei 2023 menunjukkan indeks kualitas udara di Jakarta mencapai 156. Angka ini sekaligus menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk ketiga setelah Dhaka, Bangladesh; dan Kuwait. Selain itu, cemaran konsentrasi partikulat matter (PM) 2,5 di Jakarta juga tercatat 65 mikrogram per meter kubik (ฮผgram/m3). Ini 13 kali lebih tinggi dari ambang batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan