logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPembangunan Jakarta...
Iklan

Pembangunan Jakarta Pasca-pemindahan Ibu Kota Didorong Berorientasi Pemulihan Lingkungan

Beban ekologi Jakarta sudah sangat berat. Oleh karena itu, rencana pemindahan ibu kota ke Nusantara seharusnya menjadi momentum memulihkan lingkungan hidup di Jakarta dengan pembangunan yang berkelanjutan.

Oleh
Stephanus Aranditio
Β· 1 menit baca
Rumah warga di Sungai Ciliwung, Matraman, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Pemerintah dan Pemprov DKI Jakarta menyampaikan bahwa normalisasi Ciliwung akan terus dilanjutkan.  Pemerintah Provinsi DKI Jakata menargetkan bisa membebaskan lahan sepanjang 4,3 km pada 2023. Normalisasi ini sebagai salah satu proyek penanganan banjir di Jakarta.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Rumah warga di Sungai Ciliwung, Matraman, Jakarta, Rabu (22/2/2023). Pemerintah dan Pemprov DKI Jakarta menyampaikan bahwa normalisasi Ciliwung akan terus dilanjutkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakata menargetkan bisa membebaskan lahan sepanjang 4,3 km pada 2023. Normalisasi ini sebagai salah satu proyek penanganan banjir di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS β€” Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau (Walhi) menilai, kondisi ekologi Jakarta tidak baik, seperti berkurangnya area resapan air dan penurunan permukaan tanah. Oleh karena itu, rencana pemindahan ibu kota ke Nusantara diharapkan menjadi momentum untuk memulihkan lingkungan hidup di Jakarta dengan pembangunan yang berkelanjutan.

Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Eksekutif Nasional Walhi Parid Ridwanuddin mengatakan, wilayah selatan Jakarta yang seharusnya berfungsi sebagai area resapan air mengalami pembangunan pesat. Di utara Jakarta juga mengalami penurunan permukaan tanah 18 sentimeter per tahun.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan