logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊBerkolaborasilah Berdayakan...
Iklan

Berkolaborasilah Berdayakan Daerah Asal Pendatang

Pascalebaran, arus migrasi berulang terjadi. Operasi yustisi sudah tidak relevan karena tidak adil dan diskriminatif. Perlu kerja bersama berdayakan daerah migran untuk menahan laju urbanisasi tak terkendali.

Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
Β· 1 menit baca
Penumpang KA Jaka Tingkir (Solo-Jakarta) tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2022). Kedatangan penumpang dari daerah lain tujuan Daop 1 Jakarta mulai terdapat peningkatan.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Penumpang KA Jaka Tingkir (Solo-Jakarta) tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2022). Kedatangan penumpang dari daerah lain tujuan Daop 1 Jakarta mulai terdapat peningkatan.

Di hari-hari menjelang arus balik Lebaran 2023, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta merilis prediksi jumlah pendatang baru di Jakarta meningkat 20-30 persen. Untuk mereka, DKI Jakarta tidak menggelar operasi yustisi, tetapi melakukan pendataan pendatang baik yang sifatnya migrasi permanen dan nonpermanen.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin, Sabtu (29/4/2023), menjelaskan, kepada pendatang baru tidak dilakukan operasi yustisi kependudukan. Kepada mereka, Disdukcapil DKI Jakarta melakukan pendataan nomor induk kependudukan.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan