logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊRambut Palsuku Penyemangatku
Iklan

Rambut Palsuku Penyemangatku

"Hati gembira adalah obat", mantra mujarab memompa semangat hidup para penyintas kanker. Rambut palsu jadi salah satu jawaban untuk tampil cantik dan percaya diri demi memupuk kegembiraan dalam hati.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
Β· 1 menit baca
Pedagang rambut palsu, Sri Rejeki (52) menunjukkan contoh wig dari rambut asli yang dijual di Pasar Baru, Jakarta, Jumat (17/2/2023). Meski demikian, penyintas kanker yang jadi pelanggannya lebih memilih wig sintetis karena harganya lebih terjangkau.
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA

Pedagang rambut palsu, Sri Rejeki (52) menunjukkan contoh wig dari rambut asli yang dijual di Pasar Baru, Jakarta, Jumat (17/2/2023). Meski demikian, penyintas kanker yang jadi pelanggannya lebih memilih wig sintetis karena harganya lebih terjangkau.

Suara para pedagang yang bersahut-sahutan mempersuasi konsumen terdengar dari berbagai sudut Pasar Baru, Jakarta Pusat, siang itu. Mereka berlomba mendapatkan hati pengunjung, meski hanya sekadar mampir untuk melihat-lihat.

Dari kejauhan tampak gulungan rambut terurai rapi di atas sebuah meja lapak salah satu pedagang. Ada rambut pirang sepanjang pundak yang terpasang di atas maneken. Ketika jari tangan menyisir rambut itu, halus serta lembut terasa dari tiap helai yang tergerai.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan