logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊKesinambungan dan Komitmen...
Iklan

Kesinambungan dan Komitmen Mengendalikan Banjir Jakarta

Rencana pengendalian banjir Jakarta yang bagus akan terhambat tanpa adanya kesinambungan serta komitmen dari pemerintah dan masyarakat.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO, FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
Pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pengerjaan proyek sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (16/1/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengendalian banjir Jakarta dari hulu ke hilir membutuhkan kesinambungan serta komitmen pemerintah dan warganya. Dengan demikian, beragam program bisa terlaksana demi kepentingan bersama.

Dalam buku Mengenal Banjir Jakarta (2012), masalah banjir di Jakarta, setelah kota ini menjadi Ibu Kota usai kemerdekaan Indonesia, sudah muncul sejak tahun 1960. Ketika itu, pertumbuhan penduduk di Jakarta begitu pesat sehingga muncul hunian-hunian baru. Masyarakat pendatang banyak menempati wilayah lahan kosong yang tersedia di sekitar daerah aliran Kali Ciliwung, Krukut, Grogol, dan Cipinang-Sunter. Saat aliran air sungai meluap dan menggenangi permukiman, mulailah dikenal bencana banjir itu. Sebelumnya, hal itu tidak menjadi masalah karena tidak ada perumahan di sekitar sungai tersebut.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan