logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊNirwono Joga: Ganti Sumur...
Iklan

Nirwono Joga: Ganti Sumur Resapan dengan Embung

Untuk mengendalikan banjir di Jakarta, dibutuhkan lebih banyak area parkir air, seperti situ, danau, embung atau waduk. Proyek sumur resapan atau drainase vertikal, menurut Nirwono Joga, sebaiknya dihentikan.

Oleh
HIDAYAT SALAM
Β· 1 menit baca
Arus lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022) sore, terputus akibat banjir.
KOMPAS

Arus lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022) sore, terputus akibat banjir.

JAKARTA, KOMPAS β€” Banjir terjadi dalam sepekan terakhir menggenangi ruas jalan dan permukiman di DKI Jakarta tak hanya disebabkan intensitas hujan yang tinggi, tetapi sistem saluran air yang buruk dan luapan air sungai di permukiman bantaran kali. Pembangunan sumur resapan di beberapa wilayah rawan banjir juga dinilai tidak efektif oleh warga. Pengamat perkotaan, Nirwono Joga, mendorong proyek sumur resapan atau drainase vertikal dihentikan saja.

Berdasarkan catatan Kompas, sampai tahun 2021 terdapat 12.000-15.000 sumur resapan di Jakarta. Per 9 November 2021, pembangunan sumur resapan tipe buis beton sebanyak 16.035 titik dengan daya tampung 31.498 meter kubik. Daya tampung sumur resapan tipe modular sebanyak 6.633,7 meter kubik. Kapasitas sumur resapan yang sudah ada mencapai 38.453 meter kubik.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan