KEBUTUHAN HIDUP
Ketika Pekerja Bekasi Cemas Hadapi Inflasi
Pengeluaran satu rumah tangga di Bekasi setiap bulan rata-rata Rp 16.888.587. Kalangan pekerja kian cemas menghadapi inflasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F25%2F9b0b3645-007b-44a4-93d9-c7098cc65bb7_jpg.jpg)
Buruh berunjuk rasa damai di kantor Dinas Tenaga Kerja di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/11/2021). Buruh menuntut upah minimum kota/kabupaten (UMK) dinaikkan sebesar 10 persen.
Gaji tinggi tak menjamin pekerja industri di Bekasi, Jawa Barat, hidup layak. Tanpa inflasi dan kenaikan bahan bakar minyak pun, mereka harus cerdik mengatur keuangan agar seimbang antara pengeluaran dan pendapatan.
Gorengan seorang pedagang di pintu masuk pabrik garmen, Jalan Narogong Raya, Rawalumbu, Kota Bekasi, laris manis. Pekerja yang keluar dari pabrik silih berganti memesan jajanan pedagang itu. Ada yang membeli tempe, tahu, atau bakwan goreng. Gorengan itu kemudian dibungkus plastik dan dibawa pergi.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Ketika Pekerja Bekasi Cemas Hadapi Inflasi".
Baca Epaper Kompas