Ramai Mutasi di Kantor Polisi
Di tengah kompleksitas penanganan gangguan keamanan di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya, kasus mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo menguak kurangnya profesionalisme di tubuh Polda Metro Jaya.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F04%2F43679cc5-2d45-4916-9f7e-55e8f07e4c72_jpg.jpg){kind=logo}
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran meninjau Vaksinasi Merdeka di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (3/4/2022).
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran baru-baru ini dengan lantang menegaskan kepada anggotanya untuk fokus memberantas kejahatan sesuai arahan Kepala Polri. Ini merupakan arahan yang wajar, tetapi juga tidak main-main, mengingat Polda Metro Jaya harus melindungi sekitar 15 juta penduduk di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya dengan segala kompleksitasnya.
Meski demikian, sikap Fadil berbeda saat masalah internal yang melibatkan bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo bergulir dua bulan terakhir. Ia tidak memberikan pernyataan terkait dugaan pelanggaran etik itu. Padahal, intrik antar-anggota kepolisian itu tidak hanya mengguncang kredibilitas di tubuh lembaga Kepolisian Republik Indonesia, tetapi juga Polda Metro Jaya selaku penjaga keamanan di lokasi kejadian di wilayah Jakarta.