logo Kompas.id
MetropolitanDi antara Euforia dan Waspada
Iklan

Di antara Euforia dan Waspada

Acara yang mengundang kerumunan semakin marak saja meski wabah covid-19 belum dinyatakan selesai. Pengelola acara "jungkir balik" menyuguhkan eforia tanpa mengendurkan kewaspadaan. Ini fase baru di masa pandemi.

Oleh
HERLAMBANG JALUARDI, WISNU DEWABRATA, SOELASTRI SOEKIRNO, DWI AS SETIANINGSIH, RIANA A IBRAHIM
· 1 menit baca
Inet Leimena sedang mengecek kesiapan alat di panggung valedrom di konser Magenta 2019
ARSIP INET LEIMENA

Inet Leimena sedang mengecek kesiapan alat di panggung valedrom di konser Magenta 2019

Beraneka hajatan yang mengundang kerumunan mulai bermunculan. Keriaan itu seperti merayakan melandainya kasus wabah Covid-19 yang membekap selama dua tahun. Euforia ini ditiupkan penyelenggara acara dan segenap pekerjanya yang ”jungkir balik” agar acaranya sukses, ramai, dan penonton sehat. Fase akhir pandemi mulai menunjukkan wajahnya.

Pada 2020, band indie pop Mocca pernah mengeluarkan lagu berjudul ”There’s A Light at the End of The Tunnel”, yang kalau diterjemahkan bebas judulnya bisa menjadi ”Cahaya di Ujung Terowongan”. Salah satu lirik lagu yang ditulis di masa kuncitara itu berbunyi, dalam terjemahan, ”kuingin pesta seharian penuh/kuingin berdansa di konser musik/kuingin menghabiskan waktu bersamamu dan kalian”.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan