logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊAmarah dan Arogansi di Jalanan...
Iklan

Amarah dan Arogansi di Jalanan yang Tak Pernah Surut

Ketersinggungan berbalut arogansi di jalan raya atau di ruang publik seperti tren yang tak pernah surut kurvanya. Gesekan kecil bisa berujung adu jotos dan penganiayaan.

Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY, ERIKA KURNIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/m9YZet84ncpA9fgkUV8py3MUulM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F11%2F24%2F0ddca902-15a7-4ed7-9d19-b028e9eb99c3_jpg.jpg

Saling serobot, tak terima disalip, atau tersinggung karena hal-hal lain menjadi tren yang tak pernah surut intensitasnya. Belakangan, publik disodori pula dengan arogansi segelintir orang yang mengumbar emosi dan dengan mudahnya menganiaya orang lain hanya karena ketersinggungan di ruang publik.

Baru-baru ini, viral di jagat maya video berdurasi 36 detik yang mempertontonkan seorang pria mengenakan jas berwarna merah marun tengah menghajar seorang pemuda di bagian kepala dan tubuh atasnya. Saat itu, berdiri pria lain berkemeja batik yang mengamati situasi di samping si pemukul.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan