logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊBangkitnya Tradisi Mudik yang ...
Iklan

Bangkitnya Tradisi Mudik yang Sempat Mati Suri

Mudik lebih awal ditempuh sebagian warga demi segera bertemu keluarga setelah tahun-tahun sebelumnya terhalang pandemi. Mudik dini juga bisa menekan penumpukan orang dan potensi penularan Covid-19.

Oleh
AGUIDO ADRI, STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
Calon penumpang mulai berdatangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, untuk mudik Lebaran lebih awal, Senin (18/4/2022).
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Calon penumpang mulai berdatangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, untuk mudik Lebaran lebih awal, Senin (18/4/2022).

Sanif Nafi (22), mahasiswa tingkat akhir di salah satu kampus swasta di Jakarta, menjadikan Lebaran 2022 sebagai momentum untuk kembali berkumpul bersama keluarganya di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sejak 2017, awal ia kuliah tak pernah pulang ke kampung halaman. Sebenarnya Nafi ingin pulang pada 2020, tetapi gelombang pandemi Covid-19 menyebar secara global sehingga membatalkan rencananya. Begitu pula 2021, pandemi belum mereda. Nafi pun tak diizinkan pulang oleh orangtuanya.

”Kali ini pulang, akhirnya bisa pulang. Tentu ini waktu yang paling aku tunggu bisa kumpul lagi, bisa puasa dan merayakan Lebaran. Ibu setiap Lebaran telepon menangis, sedih karena aku enggak bisa pulang, tapi aku juga dilarang pulang. Aku juga stres, sedih selama si Jakarta. Kangen berat,” tutur Nafi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (18/4/2022), saat menunggu kereta. Sesampai di Surabaya, ia akan melanjutkan perjalanan lima jam menggunakan travel ke Sumenep.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan