logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMaksud Hati Mencari Pramudi,...
Iklan

Maksud Hati Mencari Pramudi, Apa Daya Dipepet Jambret

Mulanya bak tertimpa durian runtuh. Seorang pramudi bus Transjakarta blak-blakan tentang pekerjaannya. Ketika hendak menggenapi kisah, bukan pramudi yang kami jumpai, malah jambret. Bak sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Oleh
STEFANUS ATO/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xd83WnVANpQyc802Wra_ETRW2Bo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F8ae71aff-d87d-432c-a5bb-5719a159ec74_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Pramudi Transjakarta antre pengisian bahan bakar gas di SPBG Coco Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (5/12/2021) malam. Antrean berkisar 5 menit hingga 30 menit, tergantung ramainya kendaraan.

Waktu telah lewat tengah malam menuju dini hari ketika kami merasa dibuntuti. Dari spion sepeda motor, terlihat si pembuntut dalam posisi akan menyalip dengan badan condong ke kiri. Ini sepenggal kisah yang tak terlupakan pada awal Desember 2021.

Siang hari sebelum itu, saya dan Stefanus Ato yang akrab disapa Evan, sibuk meredakan perut yang keroncongan dengan melahap nasi, sayur sop, oreg tempe, ikan, dan sambal merah di warteg langganan di kawasan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan