logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMenabung Sampah, Menukar Beras
Iklan

Menabung Sampah, Menukar Beras

Gerakan mengolah sampah yang dikerjakan secara mandiri oleh komunitas warga menjadi penting dalam rangka menebar kesadaran tentang memberlakukan sampah secara lebih terhormat.

Oleh
Putu Fajar Arcana/Soelastri Soekirno/Susie Berindra
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/03PHV-As4ePql1ttmopfk36TLTk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F0f73587f-b3b8-4e53-a0e8-82e5bc70a12f_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Nasabah Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri di kawasan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menimbang sampah organik, Rabu (5/1/2022). Bank sampah ini memiliki ratusan nasabah yang sebagian besar menyetor sampah organik untuk diproduksi menjadi pupuk organik cair.

Sampah hampir selalu dianggap sumber masalah. Selain berbau busuk, juga berkesan jorok atau bahkan menjijikkan. Sebelum menjadi sumber masalah lingkungan dan sosial yang lebih rumit, sekelompok orang bergerak secara mandiri untuk mengubah citra sampah, dari kebusukan menjadi sumber pendapatan.

I Made Janur Yasa sudah lama geram terhadap perilaku dalam membuang sampah. Kegeraman itu bukan tanpa alasan, selain warga yang membuang sampah sembarangan, tata kelola sampah juga cuma memindahkan masalah. Sistem pembuangan sampah dari rumah tangga ke tempat pembuangan sementara (TPS), dan kemudian ke tempat pembuangan akhir (TPA), menurut dia, tak akan mampu menyelesaikan masalah sampah.

Editor:
Budi Suwarna
Bagikan