logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊSopir Transjakarta, Satu...
Iklan

Sopir Transjakarta, Satu Kemudi Beda Nasib

Pramudi sama-sama memikul tanggung jawab besar dalam berbagai keterbatasannya. Mereka harus menjaga keselamatan jutaan penumpang Transjakarta dengan kontrak kerja yang berbeda-beda.

Oleh
STEFANUS ATO/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/b_OIZbVVQcJWMjCC_xQoi_x5eOY=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2Fe8392744-f748-46e0-847a-b74e30942d87_jpg.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Bus Transjakarta tengah mengantre untuk memulai operasional pengangkutan penumpang di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (6/12/2021). Waktu antrean berkisar dari 5 menit sampai 20 menit.

M (50) melahap sepiring nasi berlauk telur di warteg kawasan Jakarta Pusat, Minggu (5/12/2021) siang. Ia lalu menyeruput segelas kopi sambil sesekali mengisap sebatang rokok. Kantong mata pramudi Transjakarta rute Rawa Buaya, Jakarta Barat, itu kehitaman. Wajahnya pun tampak lesu.

”Jadi sopir Transjakarta itu berisiko. Misalnya, saya masuk siang, selesai operasi pukul 22.00. Setelah itu saya harus antre isi bahan bakar. Sering kali bisa antre sampai pukul 01.00. Enggak kuat kadang-kadang,” ujar lelaki asal Semarang, Jawa Tengah, yang setahun terakhir menjadi pramudi.

Editor:
nelitriana
Bagikan