Ancaman Krisis Air Bersih Semakin Nyata
Perilaku menghargai dan menghemat air perlu terus ditumbuhkan agar terwujud penyediaan air bersih yang membaik di masa mendatang.
Dunia, termasuk Indonesia, diprediksi mengalami krisis air bersih yang lebih parah dari sebelum-sebelumnya. Kondisi ini diperparah dengan semakin memburuknya perubahan iklim dan meningkatnya jumlah penduduk yang berimbas kepada bertambahnya kebutuhan akan air bersih. Lembaga World Resources Institute menambahkan, salah satu penyebab munculnya krisis air global adalah terbuangnya air dengan sia-sia hingga praktik pengelolaan air tidak efisien.
Laporan Badan Pusat Statistik menyebutkan, ketersediaan air per kapita di Indonesia diprediksi pada 2035 tersisa 181.498 meter kubik per kapita per tahun, berkurang jauh dari ketersediaan pada tahun 2010 yang mencapai 265.420 meter kubik per kapita per tahun.
Kepedulian masyarakat terhadap penghematan dan pengelolaan air pun terbilang masih kurang meskipun berbagai gerakan hemat air sudah dicanangkan. Hal itu tecermin dari rendahnya kepemilikan resapan air, pemanfaatan air bekas, ataupun air hujan sebagai sumber air rumah tangga. Perilaku menghargai dan menghemat air perlu terus ditumbuhkan agar terwujud penyediaan air bersih yang membaik di masa mendatang.