logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊRevolusi Toilet
Iklan

Revolusi Toilet

Berbayar atau gratis, toilet jadi fasilitas umum wajib perkotaan yang turut menentukan baik buruk mutu kawasan urban. Di China, revolusi toilet jadi program nasional yang dikaitkan dengan membaiknya kesejahteraan warga.

Oleh
neli triana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/B8p8DI9iLQ3G2ciughhLp8oSuy8=/1024x661/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fc8ed1145-ca12-4f2b-80be-360a44c3d299_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Deretan toilet portabel yang disediakan di dekat tribune penonton Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandilka di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (17/11/2021).

Pernyataan seorang menteri yang mengkritik toilet di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum berbayar membuka diskusi tentang kondisi sanitasi publik di negeri ini. Meskipun relatif terus membaik, hingga saat ini layanan toilet dan sistem sanitasi higienis belum merata. Bahkan di kawasan perkotaan. Di negara lain, seperti China, revolusi toilet menjadi program prioritas yang digenjot sejak sekitar satu dekade lalu.

Di Indonesia, hingga sekitar 15 tahun lalu, toilet umum seperti sebuah mimpi buruk. Fasilitas ini biasa terletak di luar bangunan inti atau di sudut gedung yang sebisa mungkin dihindari. Bau menyengat, air tidak tersedia, dan saluran sering mampet melekat erat. Di pusat belanja, pasar, SPBU, taman kota, bahkan tempat ibadah, biasa ditemukan toilet tak layak, cenderung menjijikkan.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan