logo Kompas.id
โ€บ
Metropolitanโ€บMeteran Induk Sambungan Air...
Iklan

Meteran Induk Sambungan Air Bersih Dinilai Memberatkan Warga Jakarta Utara

Warga Jakarta Utara masih kesulitan mendapat akses layanan air bersih dengan harga terjangkau. Pengelolaan air di Jakarta oleh swasta dituding sebagai penyebabnya.

Oleh
STEFANUS ATO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/miJKoSPDPReyLOwhCib6FBRJ4pU=/1024x766/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fd4f96cf6-b460-4034-905a-c82dd0543ed0_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Gerobak air keliling yang memenuhi kebutuhan air bersih warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, Rabu (16/6/2021). Satu kubik air dijual Rp 15.000.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Sebagian warga di Penjaringan dan Pademangan, Jakarta Utara, DKI Jakarta, mengeluhkan mahalnya akses air bersih di wilayah padat penduduk tersebut. Program Master Meter atau program sambungan air yang berbasis komunitas melalui satu meteran induk tak menyelesaikan masalah air bersih di sana.

Siti Komariah dari Komunitas Warga Jakarta saat diskusi daring dengan tema โ€Privatisasi Air Terselubung di Masa Pandemi Covid-19โ€, Jumat (30/7/2021), mengatakan, warga di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, tidak bisa mendapat layanan air pipa, terutama meteran air per individu lantaran mereka tak bisa memenuhi persyaratan pemasangan pipa air secara individu. Ini karena warga di sana tinggal di lahan yang tak bertuan.

Editor:
hamzirwan
Bagikan