Oh Katrina, Cerita Dukamu Terulang di Sini
Penanganan dampak Badai Katrina yang melanda Amerika Serikat pada 2005 memberi pelajaran penting bagi dunia. Saat pusat dan daerah tidak bicara dalam ”bahasa yang sama” menanggulangi bencana, akibatnya fatal.
Campur aduk. Dua kata itu gambaran perasaan banyak orang, setidaknya dua pekan ini. Pengeras suara dari masjid-masjid makin sering mengabarkan warga yang berpulang. Berita duka silih berganti di grup-grup percakapan di telepon genggam. Diselingi informasi pencari donor konvalesen, nomor telepon untuk bantuan oksigen, hingga ambulans. Tak ketinggalan permintaan nomor florist yang masih bisa menerima pesanan papan bunga ucapan duka.
Tak henti, publik disuguhi unggahan video aparat menertibkan kerumunan dan tempat usaha agar menutup lapaknya mematuhi aturan jam operasional selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Ada yang sopan meminta segera tutup warung sembari membeli dagangan agar rezeki pedagang kecil hari itu tak cekak. Ada juga yang gahar sampai memberi ”bogem mentah” agar pemilik usaha patuh.