logo Kompas.id
MetropolitanKisah ”Anak Seberang Pulau”...
Iklan

Liputan 4K - HUT DKI ke 494

Kisah ”Anak Seberang Pulau” yang Terpinggirkan di Ibu Kota Negeri

Suatu hari di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Suasana cerah di tengah hamparan laut dan pulau-pulau cantik, tetapi keberuntungan masih jauh dari tangan Margu (43). Sudah tiga hari, tidak ada ikan terjerat jaringnya

Oleh
STEFANUS ATO
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/ag3KQapjglh4ScZpAonmwGHayPE=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fe98bbbe0-9d82-4933-909f-0abcc7b30a0c_JPG.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Dermaga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Kamis (17/6/2021).

Mentari bergerak perlahan dari ufuk timur Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Paparan sinarnya mengubah pesisir pantai menjadi biru muda. Pasir putih di dasar laut seakan berkilau, menambah pesona pulau seluas 9 hektar itu.

Di atas perahu, Margu (43) menyiapkan alat pancing hingga jaring ikan. Ia juga membawa serantang makanan, kopi, dan sebungkus rokok kretek. Dia lalu menyalakan mesin perahu. Perahu biru-putih itu berlayar dengan kecepatan sedang kian menjauh melintas di pulau-pulau kecil gugusan Kepulauan Seribu.

Editor:
nelitriana
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Meski Dekat, Mereka Seakan Terlupakan".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...