logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊIroni Hidup di Pulau Surga...
Iklan

Ironi Hidup di Pulau Surga Wisata

Kepulauan Seribu memang menawan, lautnya kaya, jaraknya dekat dengan Jakarta. Sayang, warga daerah kepulauan itu masih menjadi juara peringkat kemiskinan di ibu kota negara.

Oleh
STEFANUS ATO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VTztzeivR1HXejc3L5MnU71Itm4=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F4187698f-8b20-4b62-9fa9-17d195569da5_jpg.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Kondisi Taman Nasional Pulau Kepulauan Seribu, Rabu (16/6/2021) pagi. Taman ini untuk sementara ditutup.

Kemiskinan di wilayah kepulauan itu jadi masalah laten yang tak kunjung membaik. Dari data Badan Pusat Statistik, kemiskinan di Pulau Seribu, dua tahun berturut-turut menduduki peringkat pertama dibandingkan lima wilayah administrasi lain di Jakarta. Pada 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan di Kepulauan Seribu sebesar 1,95. Angka itu kembali meningkat atau memburuk menjadi 2,10 pada 2020.

Kepulauan Seribu juga menduduki peringkat pertama Indeks Keparahan Kemiskinan. Pada 2019, Indeks Keparahan Kemiskinan di Kepulauan Seribu sebesar 0,46 dan pada 2020 sebesar 0,42. Tingginya angka kemiskinan di sana sebenarnya sudah jadi persoalan menahun. Dari catatan Kompas, pada 2013, penduduk miskin di Kepulauan Seribu mencapai 11,01 persen atau hampir tiga kali lipat dibandingkan rata-rata kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta yang hanya 3,72 persen.

Editor:
nelitriana
Bagikan