logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPolemik Data Jegal Warga...
Iklan

Polemik Data Jegal Warga Miskin Jakarta

Nama sejumlah warga miskin hilang dari daftar penerima bantuan sosial di Jakarta. Pada hari jadi DKI pada bulan ini, diharapkan menjadi momentum perbaikan data penerima bansos demi memenuhi hak warga miskin Ibu Kota.

Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany/Stevanus Ato/Helena F Nababan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bj6uXkU0SKPtpyQyuC32QiVOR1c=/1024x766/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fa5678e74-db8b-4204-b53b-0c8efe420285_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY

Evita Therena (33), warga RT 009 RW 007, Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, yang tidak menerima bansos karena persoalan pindah domisili ketika dijumpai Senin (14/6/2021).

Evita Therena (33), warga Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, bingung karena tidak tercatat sebagai penerima bantuan sosial, termasuk bantuan sosial tunai atau BST. Evita menyatakan, ia dan keluarganya pernah pindah domisili di kawasan lain di wilayah Jakarta Barat. Hal itu membuatnya tidak terdaftar sebagai warga miskin di kelurahan yang kini ditinggalinya. BST pun melayang dari genggaman ibu dua anak yang sehari-hari berjualan minuman dan es itu.

”Sudah lapor ke RT RW, tapi belum ada hasil,” ucap istri pengojek daring tersebut.

Editor:
nelitriana
Bagikan