logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊHidup Mati Kota di Tangan Para...
Iklan

Hidup Mati Kota di Tangan Para Pekerja

Buruh adalah kita. Dari aktivitas buruh atau pekerja itu, kegiatan ekonomi berputar dan kota-kota berkembang. Di masa pandemi ini, para pekerja perlu dikelola lebih baik agar negara bisa lepas dari keterpurukan.

Oleh
NELI TRIANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0INI-gBI1QiKJ-fE4anzXkv86QY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181217_ENGLISH-OPINI_A_web_1545059444.jpg
HERYUNANTO

Ilustrasi

Buruh, sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia daring berarti orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah. Kuli panggul di pasar, pekerja pabrik, hingga mereka yang berkantor di tempat berpendingin ruangan dengan berbagai jenjang upah atau gaji sama-sama buruh jika masih tercatat bekerja untuk orang lain.

Di Indonesia, kini ada 270,2 juta penduduk dengan 70,72 persennya adalah usia produktif (15-64 tahun). Sementara itu, 66,6 persen total penduduk kini tinggal di kawasan urban. Hal ini menunjukkan ada dominasi penduduk usia produktif yang berkorelasi erat dengan usia pekerja di kota-kota. Pekerja perkotaanlah yang sekarang menjadi mesin penggerak dinamika negeri ini.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan