logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊWarga Cipinang Melayu Mau...
Iklan

Warga Cipinang Melayu Mau Lahan Dibebaskan, tetapi Terhalang Administrasi

Banjir akibat meluapnya Kali Sunter di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu lalu membuka masalah pembebasan lahan untuk normalisasi sungai itu yang tersendat. Kali ini, ganjalan datang dari pemerintah.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5qAXnpTRWkotdho1IdsrWZqgDAY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210415-dne-rw4-cipinang-melayu_1618487651.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Suasana di RW 004 Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (15/4/2021) sore. Masih tampak bekas banjir di tembok. Air luapan Kali Sunter akibat hujan lebat baru bisa dikeringkan pada pukul 02.00.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembebasan lahan di Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, sudah berjalan sejak tahun 2014. Dari sisi warga pun tidak ada penolakan. Akan tetapi, masalah justru datang dari pihak pemerintah yang mempermasalahkan kelengkapan surat resmi mengenai status kepemilikan lahan sehingga sampai sekarang pembebasan lahan tidak bisa tercapai secara menyeluruh.

Pada Kamis (15/4/2021) sore di RW (rukun warga) 004 Kelurahan Cipinang Melayu masih tampak sisa-sisa banjir yang berlangsung sampai pukul 02.00. Dinding-dinding rumah menunjukkan bayangan basah setinggi 1 meter. Di rumah-rumah warga berbagai barang, seperti sofa, karpet, dan seprei, dijemur di garasi ataupun di atas pagar.

Editor:
nelitriana
Bagikan