Tenaga Kesehatan
Minim Perlindungan di Garis Depan
Saat sebagian orang takut berdekatan pasien positif, pelacak kontak erat justru mendatanginya, melacak warga yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien. Mereka seharusnya mendapat alat perlindungan yang aman.
![https://assetd.kompas.id/2CjTJeqz9H5kDsQ2ysVuFvjrUpM=/1024x582/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F48cccc7e-69ae-4253-beaf-5d4ce064421c_jpg.jpg](https://assetd.kompas.id/2CjTJeqz9H5kDsQ2ysVuFvjrUpM=/1024x582/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F48cccc7e-69ae-4253-beaf-5d4ce064421c_jpg.jpg)
Tim sukarelawan pelacak kontak pasien Covid-19 dari Puskesmas Kecamatan Pademangan mewawancarai warga untuk menelusuri alamat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara, Kamis (18/3/2021).
Berbekal masker dobel, perawat yang juga pelacak kontak menyusuri permukiman di Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (18/3/2021) siang. Hari itu, dia dan tiga rekannya mencari dua warga yang terpapar Covid-19. Namun, seorang yang dicari tidak dapat ditemukan.
Tak menemukan titik terang di lokasi pertama, Anas dan tim mencari warga kedua di RW 008 Pademangan Timur. Warga ini tinggal di rumah toko (ruko) yang juga menjadi tempat usaha konfeksi. Saat bertatap muka dengan petugas pelacak kontak di depan ruko, lelaki itu menceritakan keluhannya. Anas dan teman-temannya mengabarkan bahwa dia positif Covid-19. Sambil menunggu tindakan lebih lanjut dari dokter pemantau, Anas dan tim mendata kontak erat yang bersangkutan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Minim Perlindungan di Garis Depan".
Baca Epaper Kompas