logo Kompas.id
MetropolitanBank Sampah Masih Menggeliat...
Iklan

Bank Sampah Masih Menggeliat di Tangsel

Tidak hanya di wilayah permukiman perkampungan, bank sampah juga menggeliat di sejumlah kompleks perumahan kelas menengah.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ZfGSqu5ggqTa445r7z3iWPoh6Yo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F93dc660a-eb20-4dd2-bc0e-4c430f9c9e67_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Pekerja mengawasi alat berat pengeruk sampah yang longsor dan menutupi sebagian Sungai Cisadane di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (6/6/2020). Gunungan sampah ini longsor pada 22 Mei 2020.

TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Minimnya pengelolaan sampah di Kota Tangerang Selatan membuat warga berinisiatif mengelola sendiri sampah-sampahnya. Bank-bank sampah bermunculan dan secara perlahan mulai membuat perubahan  tata pembuangan kemasan bekas pakai di kawasan permukiman.

”Satu kali nimbang bisa dapat sampai 1 ton lebih. Biasanya dari 30-40 orang nasabah,” kata Ketua Bank Sampah Kresna 18 Irma Yunita ketika ditemui di rumahnya di Pondok Benda, Pamulang, Selasa (30/3/2021). Bahkan, saat  penimbangan hari Minggu, 28 Maret, bank sampah ini memperoleh 1,17 ton sampah. Rekor mereka pada Desember 2019 dengan 2,5 ton sampah.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan