Mencari yang Hilang dari Jalan Jaksa
Komunitas lama tersingkir, membawa pergi wajah ramah dan keterbukaan khas Indonesia yang memikat para turis asing dari banyak negara.
Sabtu (27/2/2021) sekitar pukul 19.00, situasi di Jalan Jaksa hening. Di kiri-kanan jalan sepanjang 400 meter itu kurang dari 10 pedagang kaki lima berjualan. Gedung-gedung lawas gelap tanpa lampu. Di beberapa bangunan ada plang dijual atau disewakan. Pemandangan yang jauh berbeda dibandingkan dengan tahun 1980-an ketika turis beransel (backpacker) betah di sana.
Saat ini tersisa 4 hostel, 1 agen perjalanan, 3 kafe, dan 1 tempat binatu. Pada masa jayanya hingga tahun 2000-an, setidaknya ada 16 hostel di Jalan Jaksa, termasuk di gang-gang kecil. Selain itu, ada 4 agen perjalanan, 2 tempat binatu, 1 wartel, 2 tempat penukaran uang, dan 15 kafe.