logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPelacakan Belum Maksimal,...
Iklan

Pelacakan Belum Maksimal, Kasus Baru Covid-19 Akan Terus Bertambah

Pelacakan berbasis masyarakat melalui RT/RW juga program Kampung Tangguh Jaya adalah kunci keefektifan pelacakan karena mereka yang mengetahui nama serta alamat orang yang dicari. Sayangnya, program ini belum meluas.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ro8f74S63gBm_sACLIClIrbzD1s=/1024x620/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Fd1dbd916-2fbb-40bd-960e-637eda933603_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga menunggu giliran untuk melakukan tes usap reaksi rantai polimerase (PCR) yang diadakan Puskesmas Gambir di kawasan Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/1/2021).

Angka kasus positif Covid-19 di Ibu Kota di atas kertas menunjukkan penurunan. Akan tetapi, hal ini diiringi beberapa catatan penting seperti masih sering tersendatnya upaya pemutakhiran data antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Kesehatan. Selain itu, pelacakan kontak erat pasien positif masih terbentur masalah kekurangan sumber daya manusia serta waktu yang lama. Meskipun vaksinasi tengah digalakkan, sejatinya pandemi belum mendekati fase tertangani.

β€œSecara stastistik, acuan penurunan kasus semestinya memang bukan penambahan kasus harian karena ada keterlambatan pemasukan data, melainkan jumlah kasus per pekan,” kata epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono ketika dikontak di Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Editor:
nelitriana
Bagikan