logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊTanpa Penanganan Menyeluruh,...
Iklan

Tanpa Penanganan Menyeluruh, Dampak Banjir Bakal Makin Merusak

Penanggulangan banjir di Jakarta perlu dilakukan komprehensif. Selain revitalisasi sungai dan saluran air, tata kelola bantaran kali juga butuh diperbaiki.

Oleh
laraswati ariadne anwar dan Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q653R-lrl6EIm3_PnAuelnpirbM=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fb4c27557-a848-429d-9a51-a5e796fc1de0_jpg.jpg
KOMPAS/ERIKA KURNIA

Warga RW 011 Kramat Jati, Jakarta Timur, membersihkan jalanan yang dikotori sampah dan lumpur dari air banjir yang perlahan surut, Minggu (21/2/2021) siang.

JAKARTA, KOMPAS β€” Banjir di Jakarta masih berpotensi terjadi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, seusai memimpin apel operasi lalu lintas, Senin (22/1/2021), mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap menghadapi curah hujan ekstrem sesuai perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Puncak hujan pekan ini kemungkinan adalah pada hari Selasa-Rabu tanggal 23-24 Februari.

Sebelumnya, Anies menjelaskan bahwa curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini di atas 150 milimeter per hari. Daya tampung saluran air Ibu Kota maksimal hanya 100 milimeter per hari. Untuk itu, wajar terjadi genangan. Hal terpenting ialah genangan bisa surut dalam enam jam meskipun saat ini susah akibat adanya air dari hulu sungai di kawasan Bogor dan Depok yang turut mengalir serta melimpas di hilir.

Editor:
nelitriana
Bagikan