logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊBertambah 16.000 Jiwa, Warga...
Iklan

Bertambah 16.000 Jiwa, Warga Miskin Ibu Kota Butuh Kegiatan Produktif

Kini ada 497.000 warga miskin di DKI. Selain program bantuan reguler, juga dibutuhkan kegiatan produktif untuk membantu mereka lebih mandiri.

Oleh
laraswati ariadne anwar/stefanus ato/sucipto/i gusti agung bagus angga putera
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/TKa0wt9EqiZvQcEZl1RrL-oWJnw=/1024x592/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F4c1d91aa-e149-4d93-bad6-297b9c667f75_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara aktivitas warga di bantaran Kali Ciliwung, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2020). Berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), tingkat kemiskinan di Indonesia pada akhir 2020 diperkirakan 9,7-10,2 persen atau 26,2 juta-27,5 juta orang dari jumlah penduduk di Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS β€” Badan Pusat Statistik kembali merilis laporan kemiskinan. Ada dua kali dalam satu tahun. Kali ini laporan berbasis pencacahan yang dilaksanakan pada September 2020 atau enam bulan pandemi Covid-19 melanda Jakarta serta Indonesia.

Jumlah penduduk miskin di Jakarta kini 4,69 persen dari total penduduknya atau 496.840 jiwa atau hampir mencapai 497.000 jiwa. Persentase ini lebih rendah jika dibandingkan dengan angka penduduk miskin nasional, yakni 10,21 persen. Meski demikian, ada kenaikan dibanding hasil pencacahan Maret 2020. Kala itu, ada 481.000 warga miskin di DKI. Dalam enam bulan total ada penambahan warga miskin sekitar 16.000 jiwa.

Editor:
nelitriana
Bagikan