Iklan
Imlek, Ibadah Virtual, dan Waktunya Terhubung dengan Alam Semesta
Pandemi Covid-19 memaksa ibadah Imlek dilakukan terbatas atau secara daring. Kendati demikian, umat yang merayakan diminta tidak melupakan makna Imlek, yakni mengucap syukur.
JAKARTA, KOMPAS β Demi mengindari potensi penularan Covid-19, ibadah Imlek tahun ini akan dilakukan secara virtual dan terbatas. Hal ini diharapkan tidak mengurangi makna Imlek, yaitu mengucap syukur.
Menurut Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahayana Tanah Suci Indonesia (Majabumi TS) Maha Bhiksu Dutavira Sthavira, Imlek bukan sekadar pergantian tahun atau peralihan dari musim dingin ke musim semi menurut kalender China. Imlek mengajarkan umat bahwa kehidupan bertumpu pada tiga hal, yakni langit, bumi, dan manusia.