logo Kompas.id
MetropolitanAktivitas Warga Berkurang,...
Iklan

Aktivitas Warga Berkurang, Kasus Covid-19 Harian Tetap Tinggi

Data tim UI, perlu cakupan protokol kesehatan setidaknya 85 persen untuk setiap aspek, yaitu memakai masker, menjaga jarak fisik, dan rajin mencuci tangan dengan sabun. Kenyataannya, tak satupun tercapai.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CTdURo4yWoPtV0BJ7nf6aIQHPU4=/1024x594/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fc6439dd0-f53f-45f7-9ec7-cf697f9b9ead_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Kendaraan odong-odong membawa sejumlah warga berkeliling melewati Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat, Minggu (7/2/2021). Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali telah diperpanjang dua kali dan akan berakhir pada Senin (8/2). Satu bulan diterapkan, kebijakan belum efektif mengendalikan penularan dan lonjakan kasus baru.

JAKARTA, KOMPAS — Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM memang mulai menurunkan aktivitas masyarakat, tetapi belum menurunkan penambahan kasus positif Covid-19 di tingkat harian. Kajian Tim Sinergi Mahadata Universitas Indonesia Tanggap Covid-19, PPKM tidak memberi hasil seefektif pembatasan sosial berskala besar atau PSBB tahap pertama periode Maret-April 2020. Jumlah orang tertular lebih tinggi daripada  yang menularkan.

”Secara umum, PPKM memang menurunkan jumlah kasus di Jawa dan Bali. Perkiraan apabila Jawa-Bali tidak menjalankan PPKM, jumlah kasus harian per tanggal 31 Januari bisa mencapai lebih dari 12.000. Akan tetapi, data menunjukkan per 31 Januari jumlah kasus positif harian ada di kisaran 10.000,” kata Iwan Ariawan, pakar Biostatistik UI anggota Tim Sinergi Mahadata UI Tanggap Covid-19, ketika dihubungi pada Minggu (7/2/2021).

Editor:
gesitariyanto
Bagikan