logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊPandemi Covid-19 dan Potensi...
Iklan

Pandemi Covid-19 dan Potensi Industri Roti

Industri roti sempat menurun pada masa pandemi Covid-19 karena pembatasan sosial. Namun, di sisi lain, industri roti skala rumah tangga berpotensi berkembang seiring meningkatnya hobi yang menjadi bisnis skala kecil.

Oleh
Krishna P Panolih
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bT6Hg2_hKi9BNwfTNAfhyIRf1oY=/1024x1536/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F3739e608-04dd-4989-aa37-f7f4999d572a_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Kesibukan di sebuah industri roti skala rumah tangga di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2020). Pandemi Covid-19 memukul usaha rumahan tersebut, tetapi masih bertahan.

Pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 sedikit banyak berdampak pada industri roti. Namun, perubahan pola konsumsi masyarakat yang mulai menjadikan roti sebagai makanan utama bisa menyelamatkan bisnis roti.

Industri roti menjadi salah satu sektor yang terdampak dari pembatasan kegiatan masyarakat, baik pembatasan sosial berskala besar (PSSB) maupun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pembatasan hingga  penutupan aktivitas perdagangan dan jasa, seperti hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan, membuat permintaan roti menurun. Survei yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terhadap 202 pengusaha roti di Jakarta dan Surabaya menunjukkan, sekitar 94 persennya terdampak Covid-19.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan