Kemiskinan
Pemulung Terjerat Utang dan Balas Budi
Walaupun turut menjaga kebersihan kota, nasib baik belum tentu menghampiri pemulung. Jerat utang membuat mereka tidak leluasa bergerak. Belum lagi keterbatasan pilihan untuk mendapatkan penghidupan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210119WEN1_1611033853.jpg)
Pemulung memungut botol bekas kemasan air minum yang terbawa banjir di Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/1/2021). Sampah yang dibuang secara sembarangan tersebut menjadi salah satu penyebab banjir karena menyumbat saluran peresapan.
Meski menjadi garda terdepan, pemulung secara finansial berada di peringkat bawah rantai bisnis sampah. Panjangnya rantai bisnis membuat mereka sulit keluar dalam jerat kemiskinan. Ditambah lagi, hubungan emosional yang kuat dengan pemilik lapak membuat pemulung dilanda dilema ketika hendak mengikuti program yang memungkinkan mereka meningkatkan kesejahteraan.
Omah (57), pemulung di Kampung Sawah, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat, memulai karier sebagai pemulung di usia senja. Dia baru setahun menjalani pekerjaan ini.