logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊSusahnya Pembatasan dan Isu...
Iklan

Susahnya Pembatasan dan Isu Budaya Akar Rumput Urban

Berbeda dengan kelas menengah-atas yang nongkrong demi hiburan, bagi warga miskin nongkrong adalah pelarian hidup.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0zmZa6PrZ4kYBumgAfk5EsQMeSc=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FIMG_20210113_131539_1610631087.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Pelayat bergerombol dan tidak memakai masker di Tempat Pemakaman Umum Kebon Nanas, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021). Meskipun ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), mayoritas warga di akar rumput berkegiatan seperti biasa.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM sudah memasuki hari ketiga. Akan tetapi, masyarakat masih belum membatasi diri dari menciptakan kerumunan. Pemakaian masker juga tidak tertib karena di jalanan tampak banyak yang memakainya secara asal-asalan, bahkan ada yang tidak sama sekali tidak memakainya.

Pantauan di wilayah Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Kamis (14/1/2021) memperlihatkan tidak ada perubahan perilaku masyarakat di saat PPKM. Bahkan, justru terlihat melonggar dibandingkan dengan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), terutama periode Mei-Juli 2019.

Editor:
nelitriana
Bagikan