logo Kompas.id
β€Ί
Metropolitanβ€ΊMeski Berat, Orangtua Terima...
Iklan

Meski Berat, Orangtua Terima Pembelajaran Tatap Muka Ditunda

DKI Jakarta mengumumkan menunda pembelajaran tatap muka di sekolah pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Namun metode pembelajaran daring harus dibenahi seiring dengan berlanjutnya pembelajaran jarak jauh.

Oleh
Fajar Ramadhan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HXX4gTdH2AT0VUUsrF4zwSUl1Uc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F1d9c50a7-a0e9-4be2-b74d-0152256cb55b_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengikuti simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka bersama guru mereka, Senin (14/9/2020). Selain wajib menerapkan protokol kesehatan, jumlah peserta simulasi dalam satu sif maksimal 50 persen dari total jumlah siswa masing-masing sekolah dengan pengaturan kelas diisi oleh maksimal 18 orang. Mulai 14 September 2020 hingga 3 Oktober 2020, sekolah-sekolah yang ditunjuk akan melaksanakan simulasi (sesuai jadwal) masing-masing selama satu minggu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Para orangtua yang awalnya sepakat dengan pembelajaran tatap muka kali ini menerima keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda pembukaan sekolah. Mereka mendorong agar sekolah melaksanakan pembelajaran campuran.

Sunarti (49), warga Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, berdebat dengan putrinya, Nisa (12), pada Minggu (3/1/2021) siang. Sunarti berharap putrinya kembali menjalani pembelajaran tatap muka pada Senin (4/1/2021). Namun, Nisa berharap sebaliknya.

Editor:
khaerudin
Bagikan